Perjuangan Islam tidak akan tegak tanpa adanya ukhuwah islamiyah.
Islam menjadikan persaudaraan dalam islam dan iman sebagai dasar bagi aktifitas perjuangan untuk menegakkan agama Allah di muka bumi. Ukhuwah islamiyah akan melahirkan rasa kesatuan dan menenangkan hati manusia. Banyak persaudaraan lain yang bukan karena islam dan persaudaraan itu tidak akan kuat dan kekal. Persaudaraan Islam yang dijalin oleh Allah SWT merupakan ikatan terkuat yang tiada tandingannya.
Poerpecahan dikalangan umat dewasa ini terjadi disebabkan mereka tidak memenuhi persyaratan ukhuwah, yaitu kurangnya mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah yang bersungguh-sungguh. Allah SWT berfirman, ketaatan beribadah dan ketakwaan sebagai solusi dari perpecahan umat. Lihat Q.S.49:10 dan 8 :1
Oleh karena itu untuk mencapai nikmatnya ukhuwah, perlu kita ketahui beberapa proses terbentuknya ukhuwah islamiyah antara lain ada 5 :
Islam menjadikan persaudaraan dalam islam dan iman sebagai dasar bagi aktifitas perjuangan untuk menegakkan agama Allah di muka bumi. Ukhuwah islamiyah akan melahirkan rasa kesatuan dan menenangkan hati manusia. Banyak persaudaraan lain yang bukan karena islam dan persaudaraan itu tidak akan kuat dan kekal. Persaudaraan Islam yang dijalin oleh Allah SWT merupakan ikatan terkuat yang tiada tandingannya.
Poerpecahan dikalangan umat dewasa ini terjadi disebabkan mereka tidak memenuhi persyaratan ukhuwah, yaitu kurangnya mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah yang bersungguh-sungguh. Allah SWT berfirman, ketaatan beribadah dan ketakwaan sebagai solusi dari perpecahan umat. Lihat Q.S.49:10 dan 8 :1
Oleh karena itu untuk mencapai nikmatnya ukhuwah, perlu kita ketahui beberapa proses terbentuknya ukhuwah islamiyah antara lain ada 5 :
1. Ta’aruf (Saling Mengenal)
: ini adalah tingkatan yang paling dasar dalam ukhuwah. Adanya
interaksi dapat lebih mengenal karakter individu. Perkenalan pertama
tentunya kepada penampilan fisik (Jasadiyyan), seperti tubuh, wajah,
gaya pakaian, gaya bicara, tingkah laku, pekerjaan, pendidikan, dsb.
Selanjutnya interaksi berlanjut ke pengenalan pemikiran(Fikriyyan). Hal
ini dilakukan dengan dialog, pandangan thd suatu masalah, kecenderungan
berpikir, tokoh idola yang dikagumi/diikuti,dll. Dan pengenalan terakhir
adalah mengenal kejiwaan (Nafsiyyan) yang ditekankan kepada upaya
memahami kejiwaan, karakter, emosi, dan tingkah laku. Seoerti kalau kita
kenalan dengan orang pertama kalinya, kita tanya alamat, no HP dsb
2. Tafahum (Saling Memahami)
: proses ini berjalan secara alami. Seperti bagaimana kita memahami
kekurangan dan kelebihan saudara kita. Sehingga kita bisa tahu apa yang
di sukai dan tidak di sukai, menempatkan posisi seperti apa bila kita
bersamanya dsb.
3. Ta’awun (Saling Menolong)
: lahir dari proses tafahum tadi. Ta’awun dapat dilakukan dengan hati
(saling mendo’akan), pemikiran (berdiskusi dan saling menasehati), dan
amal ( saling Bantu membantu). Saling membantu dalan kebaikan adalah
kebahagiaan tersendiri. Karena manusia adalah makhluk sosial yang butuh
berinteraksi dan butuh bantuan org lain.
4. Takaful (Saling Menanggung)
: rasa sedih dansenang diselesaikan bersama. Ketika ada saudara yang
mempunyai masalah, maka kita ikut menanggung dan menyelesaikan
masalahnya tersebut. Contoh mudah nya, ketika teman kita belum mampu
membayar SPP bulan ini, maka kita menanggung biaya nya tersebut. Dsb.
5. Itsar (Mendahulukan orang lain daripada diri sendiri)
: ini adalah tingkatan tertinggi dalam ukhuwah. Tingkatan iman nya para
sahabat. Banyak hadist yang menunjukkan itsar ini. Seperti ketika dalam
suatu perang, salah seorang sahabat sangat kehausan. Kebetulan ia hanya
tinggal mempunyai 1 kali jatah air untuk minum. Saat akan meminum nya,
terdengar rintihan sahabat lain yang kehausan. Maka air tersebut ia
berikan kepada sahabat yg kehausan itu. Saat mau meminumnya terdengar
sahabat lain lagi yang merintih kehausan. Kemudian ia berikan air
tersebut kepada sahabat itu. Begitu seterusnya sampai air tersebut
kembali kepada si pemilik air pertama tadi. Akhirnya semua syahid.
Tidak beriman seseorang diantaramu hingga kamu mencintainya seperti kamu mencintai dirimu sendiri (HR. Bukhari-Muslim).
Betapa indah ukhuwah islamiyah yang
diajarkan Alloh dan rosul-Nya. Bila umat islam melakukannya, tentunya
terasa lebih manis rasa iman di hati dan terasa indah hidup dalam
kebersamaan. Mari kita mulai dari diri kita, keluarga, masyarakat dekat
untuk menjalin persaudaraan islam ini.
wallahu ta’ala a’lam bisshawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar